Lengkap Tentang Museum Mpu Tantular
Lengkap Tentang Museum Mpu Tantular
A. Pengertian Museum
Mungkin
semua masyarakat berfikir bahwa museum hanyalah sebagai gudang dimana disimpan
benda-benda antic dan unik, namun persepsi masyarakat yang seperti itu adalah
salah, karena pada dasarnya museum tidak hanya sebagai penyimpanan benda-benda
antic saja. Pengertian museum di ambil dari kata Yunani klasil “MOUSEON”, yaitu yang berarti bangunan
suci sebagai pemujaan kepada Sembilan Dewi seni dan ilmu pengetahuan Yunani
kuno. Sedangakan pengertian museum sesuai dengan peraturan Pemerintah nomor 19
tahun 1995, Museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perwatan, pengamanan dan
pemanfaatan benda-benda materil hasil budaya manusia serta alam dan
lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya
bangsa. Dengan demikian museum terbuka untuk umum, khususnya untuk tujuan
pendidikan dan rekreasi. Selain dari pada itu museum juga memiliki fungsi
sebagai sarana sosialisasi kebudayaan tradisional kepada masyarakat agar
masyarakat makin mencintai budaya sendiri dan berpartisipasi dalam menjaganya.
B. Sejarah Museum
Museum Negeri Provinsi Jawa Timur
Mpu Tantular merupakan kelanjutan dari Stedelijk Historisch Museum
Surabaya yang didirikan oleh Von Faber, pada tahun 1933. Pada awalnya lembaga
ini hanya memamerkan koleksinya di suatu ruangan kecil di readhius Ketabang,
kemudian atas kemurahan hati seorang janda Ny. Han Tijong King, museum
dipindahkan ke jalan Tegalsari yang memiliki bangunan lebih luas. Selanjutnya
masyarakat pemerhati museum mulai berinisiatif untuk memindahkan museum ke
tempat yang lebih memadai yaitu di jalan pemuda no 3 Surabaya, yang diresmikan
pada tanggal 25 Juni 1937.
Sepeninggal Von Faber museum di
kelola oleh Yayasan Pendidikan Umum yang didukung oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Museum ini di buka untuk umum pada tanggal 23 Mei 1972, dengan
nama Museum Jawa Timur. Tanggal 13 February 1974, museum berubah status menjadi
Museum Negeri dan diresmikan pada tanggal 1 November 1974 dengan nama Museum Negeri
“ Mpu Tantular “ Provinsi Jawa Timur. Dengan bertambahnya koleksi, membuat
gedung di jalan Pemuda no 3 tidak lagi mencukupi hingga akhirnya pada tanggal
12 Agustus 1977 secara resmi museum menempati gedung baru di jalan Taman
Mayangkara no. 6 Surabaya.
Seiring dengan berjalannya waktu,
koleksi umum semakin bertambah, demikian juga berbagai kegiatan edukatif cultural yang di laksanakan
di museum, sehingga membutuhkan tempat yang semakin luas, akhirnya pada tanggal
14 Mei 2004 museum kembali menempati lahan baru di Sidoarjo, tepatnya di jalan
raya Buduran, Kec. Buduran , Kab. Sidoarjo.
C. SEKILAS
MASTERPIECE
Paradigma
museum yang berkembang pada beberapa tahun memang lebih mengedepankan dan focus
pada keinginan-keinginan pengunjungnya, paradigm museum mulai bergeser dari
koleksi (collection oriented), ke pengunjung (visitor oriented), pergeseran
orientasi ini tentu saja tidak meningkatkan perhatian kita akan koleksinya,
benda-benda koleksi yang spesifik, unik, dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi
masih menjadi pesona bagi pengunjung sebuah museum, apabila kalau benda koleksi
tersebut menjadi koleksi masterpiece sebuah museum.
Koleksi
masterpiece sebuah museum biasanya merupakan sebuah koleksi yang berbeda dengan
koleksi-koleksi umum lainnya, dan pada umumnya mempunyai nilai yang bersifat
intangible. Koleksi masterpiece merupakan sebuah karya agung , karya besar yang
berhasil dibuat pada zamannya. Dalam sebuah tata pameran biasanya koleksi
masterpiece ini mendapat perlakuan yang berbeda dari koleksi lainnya,.
Perbedaan biasanya tampak pada displaynya, karena koleksi ini di anggap
mempunyai pesona dan nilai lebih.
Dari
keseluruhan koleksi Museum Negeri “ MPU TANTULAR “, yang berjumlah kurang dari
14956 buah, terkandung beberapa koleksi yang memiliki pesona dan nilai lebih
dari koleksi lainnya, baik di lihat dari nilai tangible maupun nilai itangible.
Koleksi-koleksi tersebut dikategorikan sebagai koleksi-koleksi unggulan yang
biasa disebut Masterpiece. Dan koleksi-koleksi tersebut yaitu :
HIASAN GARUDEYA
ARCA DURGA MAHESASURAMARDHINI
SURYA STAMBHA
SEPEDA TINGGI
SEPEDA MOTOR (UAP)
SIMPHONION
THUK-THUK
HIASAN HALUAN PERAHU
PATUNG GAJAH PERUNGGU
KERAPAN SAPI
SEPEDA KAYU
Latar
Belakang Pemberian Nama Mpu Tantular
Mpu tantular diambil dari nama
pujangga Majapahit yang menciptakan kitab Sutasoma dan Arjunawijaya. Di dalam
kitab tersebut terdapat kalimat Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda
tapi tetap satu jua, yang merupakan pedoman Indonesia.
Mpu memiliki arti Ibu yaitu titik
pusat segala gerak dan pandangan. Tantular memiliki arti tak tertulari yaitu
tidak terpengaruh, tidak menyimpang, tidak berubah jadi tetap mengkhususkan
diri pada ajaran agama untuk mencapai kehidupan abadi.
Ruang
Pameran Museum
Sebagai lembaga yang mempunyai tugas menyajikan benda hasil budaya manusia
untuk pembelajaran dan rekreasi. Museum memanfaatkan halaman dan ruang pameran
untuk memamerkan koleksi-koleksinya. Koleksi yang dipamerkan berasal dari
daerah, bahan, ukuran maupun umur yang berbeda-beda.
Koleksi Diluar Ruangan / Out Door
Pandhusa
Asal :
Bondowoso
Merupakan
peninggalan Megalithik yang ditemukan di Bondowoso. Pandhusa merupakan batu
besar yang disanggap empat batu kecil digunakan untuk kuburan.
Jam Matahari
Sebelum
manusia mengetahui jam untuk mengetahui waktu. Orang zaman dahulu menggunakan
matahari untuk menandai waktu tertentu. Alat ini sangat popular dan dianggap
sangat tepat menandai waktu sholat / islam.
Goa Mini
Pola
kehidupan semi menetap pada masa prasejarah (Neolithik) awalnya tidak
memanfaatkan goa melainkan ceruk. Pada zaman berikutnya manusia memilih gua
untuk tempat hidup dan menggunakan api untuk mengolah makanan dan ritual
pemujaan.
Patung
Primitif
Asal :
Bondowoso
Patung
setinggi dua meter tipe Polenesia merupakan gambaran nenek moyang peninggalan
tradisi megalithic. Pada umumnya ditemukan satu konteks dengan pandhusa, dolmen
dan menhir.
Jangkar
Asal : Tuban
Ditemukan di
desa Bancar, Tuban. Diduga merupakan peninggalan Belanda.
Koleksi Didalam / In Door
I.
Zona Zaman Purba
A.
Koleksi Seologi (Koleksi Batuan)
adalah koleksi yg biasanya dimanfaat kan manusia untuk perhiasan atau industry.
Koleksi yang dipamerkan adalah batuan beku, sedimen, metamorf.
B.
Koleksi Biologika adalah koleksi
yang berasal dari makhluk hidup yang terpendam dalam tanah lalu berubah menjadi zat kimia dan menjadi keras seperti
batu. Koleksi yg dipamerkan antara lain duplikat fosil manusia, fosil gading
gajah purba, fosil kepala kerbau, fragmenf, fosil gigi graham gajah purba,
fosil purba, fosil kulit penyu, duplikat fosil bofidae.
Zona zaman
purba dilengkapi dengan teknologi manusia prasejarah antara lain :
Peninggalan
Paleolithik yaitu kapak genggam
Peninggalan
Neolithik berupa kapak persegi, kapak lonjong serta manic-manik dan peninggalan
masa perundagian berupa kapak corong, mata tombak, nekara,moko dan surya
stambha.
FOSIL
Fosil adalah
sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang telah membatu.
Terdapatnya
fosil dalam suatu lapaisan batuan, menunjukkan bahwa ada jaman terbentuknya
lapisan batuan itu sudah ada makhluk
hidup.
Jenis-jenis fosil antara lain :
1. Fosil hasil
proses pembuatan .
Pada proses ini zat organis organisme secara molekuler di ganti oleh zat
anorganis yang lebih keras dan awet. Karena penggantian zat terjadi secara
molekuler maka struktur makro dan struktur mikro organisme terpelihara secara
baik. Contohnya pada fosil kayu.
2. Fosil jenis
cetakan.
Fosil oini terjadi bila tanah , pasir atau lumpur yang telah mengisi
rongga-rongga organisme atau yang membungkus organisme mengalami proses
pergeseran . misalnya fosil kerang dan siput.
3. Fosil yang
berupa mumi.
Terjadi melalui pembungkusan organisme sedemikian rupa sehingga organisme
sama sekali terisolir dari udara atau zat asam kemudian membatu.
4. Jenis fosil
lain yang terbentuk melalui proses karbonisasi .
Proses ini meninggalkan zat arang dari persenyawaan organisme.
Contohnya adalah batun bara atau bayangan zat arang sisa manusia yang
tertinggal pada dasar gua yang dalam .
Moko
Asal : NTT
Moko adalah
genderang kecil seperti nekara yang berasal dari masa prasejarah . pada bagian
badan di beri hiasan sepiral dengan bentruk sulur yang melambangkan kehidupan.
Moko berfungsi sebagai sarana upacara minta hujan dan juga berfungsi sebagai
maskawin.
Nekara
Asal : tuban
Nekara ini
dihiasai berbagai motif yang mempunyai arti simbolis . berfungsi sebagai sarana
upacara memanggil hujan, dan sarana penguburan sekunmder pada masa prasejarah
(sekitar 4000th yang lalu). Nekara ini mendampat pengaruh kebudayaan
dongson(vietnam), di produksi di daerah gresik dan tersebar di pulau jawa.
Surya stambha
Asal : NTT
Termasuk
jenis kapak perunggu , hasil tegnologi masa perundagian yang di pergunakan
sebagai sarana upacara. Hiasan motif
“kedok” (muka manusia) di anggap mempunyai kekuatan ghaib sebagai
pengusir roh jahat , motif hiasan seperti ini menunjukkan adanya pengaruh kuat
dari kebudayaan Dongson . surya berarti matahari dan stambha berarti tiang .
II.
ZONA PENINGGALAN HINDU-BUDHA
Koleksi yang
di pamerkan zona ini adalah patung-patung perunggu yang di temukan di desa
kunti , kec.bungkal , kab. Ponorogo pada tahun 1992, sebanyak 68 buah.pada
beberapa patung terdapat prasasti yang di buat dari lempengan emas atau perak
yang berisi mantra dewa yang bersangkutan.
Prasasti
Prasasti
berasal dari bahasa sansekerta yang berarti pras
dan casta. pra artinya amat atau belum, sedangkan
casta artinya terpuji atau terkenal, yang
di maksudkan adalah pujian kepada raja atau punggawa kerajaan. Pada umumnya
prasasti memuat perintah raja atau pejabat kerajaan, sedangkan isinya
menyangkut masalah penganugrahan daerah sima, pemerintahan,
keagamaan-kepercayaan, ekonomi dan social ataupun kemasyarakatan lainnya.
Selain itu dalam suatu prasasti juga dilengkapi dengan kutukan (sapatha),
sebagai peringatan kepada siapa saja yang melanggar isi prasasti. Mengingat
akan pentingnya arti prasasti, biasanya prasasti dituliskan pada bahan yang
tahan lama, yaitu :
Prasasti yang di tuliss pada batu di
sebut caila-prasasti.
Prasasti yang ditulis pada tembaga
disebut tamra-prasasti
Prasasti yang ditulis pada perak
disebut rajasa-prasasti
Prasasti yang ditulis pada logam
emas disebut swarna-prasasti
Prasasti yang ditulis pada tanah
liat pada umumnya berupa cetakan (lay-tablet)
Koleksi
yang dipamerkan :
1.
Prasasti loceret, asal Nganjuk. Ditulis timbul dalam huruf jawa kuno,yang
menyebutkan angka tahun 1198 M. dibuat pada masa Prabu Kertajaya raja Kediri.
2.
Prasasti Adan-adan,asal Bojonegoro. Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa kuno.
Di keluarkan oleh raja Kertarajasa Jayawarddhana, raja majapahit satu, pada
tahun 1223 saka atau 1301 M. berisi penetapan tanah adan-adan sebagai daerah sima
(daerah bebas pajak), karena jasa masyarakatnya kepada raja.
3.
Prasasti ukir Negara (pamotoh), asal Blitar. Ditulis dalam huruf dan bahasa
jawa kuno. Di keluarkan oleh Jijaya Resi (kemungkinan adalah raja Sri
Jayawarsa,yang telah menjadi pertapa) pada tahun 1120 saka atau 1198 M (pada
masa kerajaan kediri).berisi
penganugrahan tanah sima di daerah Pamotoh.
4.
Prasasti Sukun, asal Malang. Di keluarkan olh raja Erlangga, tanpa angka tahun
berisi anugrah raja kepada Samya Haji di desa Sukun, berupa tanah terdikan.
5.
Prasasti Rameswarapura, Probolinggo. Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa kuno.
Di keluarkan oleh raja Kertanegara raja Singosari pada tahun 1275 M. berisi
pengangkatan suatu daerah sebagai daerah perdikan/sima.
Patung Nandi
Asal : Stedelijk Historisch Museum
Surabaya.
Nandi adalah
lembu jantan, vahana (kendaraan) dewa siwa. Selain itu nandi juga dianggap
sebagai lambing kesuburan, pelindung pertanian bahkan kadang-kadang di anggap
sebagai salah satu penggambaran dari dewa Siwa. Karena perannya sebagai dewa
kesuburan, maka Nandi banyak dipuja, terutama didaerah agraris.
Patung bima
Asal : Trenggalek
Bima
merupakan salah satu tokoh dalam cerita wayang Mahabrata. Pada masa Jawa Timur
Kuno, tokoh ini sangtat popular karena dianggap merupakan symbol keperkasaan,
kejujuran dan kepahlawanan. Karena itulah banyak tokoh kedaerahan yang
menganggap dirinya adalah titisan Bima.
Patung ini di buat dari batu kapur, digambarkan mempunyai dua tangan
yang masing-masing membawa gada dan aksamala.
Patung Perwujudan
Asal : Stedelijk historisch Museum Surabaya.
Pada masa
Jawa Timur kuno, banyak pejabat-pejabat daerah yang menganggap dirinya sebagai
titisan dewa tertentu. Setelah meninggal biasanya mereka diabadikan dalam
bentuk patung dengan wajah menyerupai tokoh, sedangkan atribut sesuai dengan
dewa yang dipuja. Pada patung ini nampaknya sang tokoh menggambarkan dirinya
dalam bentuk dewa Siwa. Pada kedua sisinya dihiasi dengan bunga teratai yang
keluar dari bonggol, menunjukkan bahwa patung ini dibuat pada masa Singosari.
Patung ini dibuat dari batu andesit, mempunyai dua tangan, yang membawa
permata.
Perhiasan
Emas
Logam emas
merupakan jenis logam tertua di samping tembaga yang telah dimanfaatkan oleh
manusia, hal ini disebabkan antara lain karenasifatnya yang menguntungkan,
warnanya tidak bisa berubah, berkilauan dan mudah dibentuk. Karena sifatnya
yang lunak dalam proses pembuatannya sering di campur dengan logam lain,
percampuran tersebut antara lain bertujuan untuk memperoleh warna yang lebih menarik,
misalnya :
Emas
dicampur perak menghasilkan warna kuning keputihan
Emas
dicampur tembaga menghasilkan kuning kemerahan
Emas
dicampur nikel menhasilkan kuning dominan putih
Pada masa
lalu, benda – benda emas hanya menjadi hak milik para bangsawan atau keluarga
raja, dan biasanya raja akan memberikan anugrah emas pada masyarakat yang
dianggap berjasa kepada raja.
Untuk mengetahui berat emas pada
masa lalu dinyatakan dalam satuan :
Su (suwarna)
sekitar 37,50 _ 39,60 gram
Ma (masa)
sekitar 2,34 _ 2,48 gram
Ku (kupang)
sekitar 0,59 _ 0,62 gram
Ka (kati)
sekitar 750,00 _ 793,60 gram.
Selain untuk
membuat perhiasan, logam emas juga dimanfaatkan untukmembuat benda-benda
tertentu baik sebagai sarana upacara maupun benda-benda non sacral, terutama
untuk keluarga kerajaan.
HIASAN
GARUDEYA
Asal : desa plaosan, kec. Wates,kab. Kediri
Ditemukan
oleh sdr. Seger pada tahun 1989. Hiasan berornamen Garudeya ini dibuat dari
emas 22 karat dengan berat keseluruhan 1.163,09 gram. Dihiasi 64 hiasan bermata
yang sebagian sudah hilang hingga tinggal48 buah. Batu permata disusun simetris
berdasarkan warna di bagian kanan dan kiri.
Ornamen
hiasan dada ini bisa dipisahkan menjadi tiga bagian :
1.
Ornamen burung garuda yang membawa kendi ( salah satu bagia kitab mahabarata )
yang menggambarkan cerita Garudeya. Diatasnya terdapat gambar telapak tangan
kiri yang dilengkapi dengan hiasa motif lidah api, merupakan simbol kekuasaan
dewa siwa sebagain dewa perusak ( destruktif ).
2.
Ornamen yang membawa gada, kemungkinan merupakan penggambaran raksasa sebagai
penjaga air amrta.
3.
Dihiasi raksasa dengan dengan kedua tangan seolah bersikap menyangga, merupakan
penggambaran dari Gana ( Raksasa setengah dewa ) yang bertugas menjaga bangunan
suci.
Dilihat dari
reliefnya, kemungkinan hiasan ini merupakan
peninggalan dari abad XII – XIII Masehi. Selain itu dari penggambaran paruh ( yang
menunjukkan paruh cina ), besarnya karat dan jenis batuannya diduga benda ini
merupakan cendra mata dari Raja Siam kepada Raja Jawa pada waktu itu.
III.
KOLEKSI PENINGGALAN MAJAPAHIT
Benda-benda
peninggalan majapahit
Salah satu
peninggalan majapahit yang sangat unuik adalah benda-benda terakota (tanah liat
bakar) yang di buat dari sekitar abad XIV M. Benda-benda terakota dari kerajaan
majapahit meliputi berbagai bentuk, mulai dari boneka manusia serta benda-benda
kebutuhan sehari-hari dari berbagai bentuk dari berbagai bentuk tersebut bisa
di ketahui berbagai kebiasaan/budaya pada masa itu diperkirakan , selain
mempunyai fungsi praktis (profane) beberapa benda tertentu juga mempunyai
fungsi sakral (religius) sebagai sarana upacara .
Benda-benda
koleksi yang dipamerkan antara lain :
1. Kendi amerta
2. Berbagai bentuk
kendi yang berasal dari abad XIV M.
3. Kendi tak
bercerat di hiasi motif sulur-suluran,
berasal dari abad XV M.
4. Fragmen boneka kepala manusia , berasal dari sekitar
abad XIV M.
5. Wadah, di hiasi
cerat berjumlah 7 dan salah satunya berhiasan sepertio buah belimbing , di
gunakan sebagai wadah air berasal dari abad XIV M.
4.
Zona zaman islam
Koleksi yang
di pamerkan pada zona ini adalah beberapa koleksi naskah keislaman baik yang di
tulis di atas daun lontar seperti naskah serat yusuf, naskah kuno yang di tulis
di atas daluang seperti mi’raj nabi serta mimbar bergaya pesisiran.
Naskah
Lontar Berhuruf Jawa
Naskah lontar adalah hasil karya
tulisan tangan yang mengandung berbagai ungkapan pikiran dan perasaan, sebagai
hasil budaya bangsa Indonesia pada masa lampau yang dituliskan pada daun lontar
(tal/siwalan).
Naskah lontar di Nusantara biasanya
mengemban misi keagamaan , baik yang bernafaskan islam maupun diluar keislaman.
Namun ada juga karya sastra yang mengacu pada sejarah dan fiksi , obat-obatan dan
sebagainya :
Cara penulisannya menggunakan alat
yang disebut dengan “mengutik”. Biasanya menggunakan huruf jawa sedangkan
bahasanya kadang-kadang menggunakan bahasa jawa dan Madura.
Koleksi yang
dipamerkan adalah :
1. Serat Yusuf , asal Sumenep, Madura . Ditulis
dalam huruf dan bahasa jawa , bentuk tembang. Menceritakan kisah Nabi Yusuf
dari kecil hingga menjadi Nabi.
2. Serat Ramyana,
asal Tuban. Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa , bentuk tembang. Menceritakan
kisah antara prabu Rama dengan dewi Sinta .
3. Serat Mi’raj
Nabi, asal Lamongan . Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa , bentuk tembang.
Berisi perjalanan nabi Muhammad SAW dari mekah ke baitul maqdis hingga naik ke
langit ketujuh dan sidratul muntaha menghadap illahi untuk menerima perintah
sholat 5 waktu.
Naskah
Kertas
Naskah
kertas di Indonesia pada umumnya ditulis dengan tinta cina, menggunakan huruf
arab dan jawa sedangkan bahasanya lebih bervariasi yaitu Arab, Jawa dan Madura.
Misi yang diemban beraneka ragam, yaitu tentang keislaman, agama Hindu, karya
sastra sejarah, sastra fiksi dan sebagainya. Naskah kuno banyak ditemukan di
daerah pesisir, hal ini di mungkinkan karena penyebaran islam banyak dilakukan
melalui jalur pelayaran.
Koleksi yang
dipamerkan:
1.
Serat Mi’raj Nabi, asal Madura. Ditulis dalam huruf arab, bahasa jawa, bentuk
tembang. Berisi perjalanan Nabi Muhammad saw, dari mekah ke baitul maqdis
hingga ke langit ke tujuh dan Sidratul muntaha menghadap ilahi untuk menerima
perintah sholat 5 waktu.
2.
Serat Yusuf, asal Madura. Ditulis dalam huruf arab, bahasa jawa, bentuk
tembang. Menceritakan kisah nabi yusuf dari kecil hingga menjadi nabi.
3.
Kitab fikih, asal Jombang. Ditulis dalam huruf dan bahasa arab, bentuk prosa.
Berisi tuntunan ibadah dan muamalah (jual –beli, hutang-piutan, wakaf dan
lain-lain).
4.
Kitab Damar Wulan, asal mojokerto. Ditulis dalam huruf arab dan bahasa jawa,
berisi pemberontakkan Menakjingga (blambangan) terhadap kencono wunggu (ratu
majapahit).
5.
Zona zaman colonial
Koleksi yang
di pamerkan pada zona ini adalah berbagai koleksi peninggalan belanda, serta
koleksi yang mendapat pengaruh dari kebudayaan eropa, baik berupa senjata laras
panjang (senapan) laras pendek (pistol).
Maket Kapal
Dagang “insulinde”
Asal: stedelijk historic museum
Surabaya
Maket ini di buat tahun 1935. Kapal
dagang “insulinde” adalah kapal dagang milik perusahaan perkapalan belanda
“rotterdamsche lyoyd” . nama “insulinde” sebenarnya dalah nama kepulauan
nusantara pemberian dari tokoh mulatuli dalam bukunya max havelar.
Pada kapal dagang
insulinde terlihat corak warna yang beranekaragam yaitu warna-warna camouflage.
Pemberian warna ini di masudkan untuk menghindari dari incaranpengintaian musuh
yang setiap saat selalu mengancam keselamatan
Sebagai kapal dagang
perang dunia 1 , tidak hanya menjelajahi perairan di wilayah nusantara tetapi
juga melintasi lautan yang menghubungkan nusantra dengan Nederland. Maka dari
itu kapal dagang ini dilengkapi dengan senjata jenis meriam .
Meja rias
Asal: stedelijk historic museum
Surabaya
Dibuat dari
kayu jati dan batu marmer, bentuk kaca oval yang dihiasi motif sulur / suluran
di sekelilingnya. Hiasan pada mebel sejenis ini menunjukkan pengaruh gaya
perancis pada masa Louis XVI . cirri khasnya yang menonjol adalah kesederhanaan
motif hias namun dibuat dengan sangat halus dan cermat.
Almari
berukir
Asal: stedelijk historic museum
Surabaya
Dihiasi
ukiran jepara motif sulur daunan dan bunga . ukirannya sangat halus , di dalam
rumah biasanya diletakkan di ruang pendapa sebagai penghias atau dekorasi
ruangan . motif sukur menggambarkan harapan agar kehidupan menjadi lebih baik ,
juga berarti sebagai symbol kesinambungan kehidupan.
Kap lampu
berdiri
Asal perolehan : Stedelijk historic
museum Surabaya
Bahan dari
kayu jati, dihiasi dengan ukiran jepara, motif sulur tangkai dan bunga.
Berfungsi sebagai tempat lampu penerangan. Biasanya di letakkan di pendopo
sebagai dekorasi ruangan.
6.
Zona teknologi modern dan peraga iptek
Zona
teknologi di bedakan menjadi dua :
1. Teknologi
modern
2. Peraga iptek
Keduanya terletak di lantai dua dari gedung pameran tetap, khusus pada
peraga IPTEK, bisa di manfaatkan oleh para pengunjung.
SEPEDA MOTOR
RADEX
Asal:
Surabaya
Radex adalah sebuah nama perusahaan
sepeda motor di Jerman yang berdiri tahun 1991. Sepeda motor ini diproduksi
tahun 1953, dengan ukuran panjan 190 cm & tinggi 100 cm, isi silinder 125
cc, berbahan bakar bensin.
SEPEDA MOTOR JAWA
Asal: Jombang
Diproduksi tahun 1954 di Ceko
Slovakia, ukuran panjang 197 cm dan tinggi 100 cm, bahan bakar bensin dan isi
silinder250 cc. Pada awalnya bernama divisov dan hanya memproduksi suku cadang sepeda motor. Pada tahun 1963
Divisov mulain menciptakan sepeda motor bsendiri secara utuh, bekerja sama
dengan Jawa Tynec dan memproduksi sepeda
motor khususnya untuk racing hingga
sekarang.
RADIO
Asal: Surabaya
Radio ini diproduksi oleh perusahaan
dari jerman bernama Siegfried groos pada sekitar tahun 1950, keistimewaannya
adalah selain untuk radio alat ini juga dilengkapi dengan alat pemutar piringan
hitam. Pada dasarnya radio adalah pengaturan temuan yaitu telegraf dan telefon.
Radio pertama kali ditemukan oleh ahli fisika bernama guglielmo Marconi, yang
merakit dalam bentuk radio telegraf mengirimkan sinyal ke tempat lain dengan
menghubungkan salah satu pemancar.
PESAWAT
TELEPON
Asal: stedelijck historisch museum Surabaya
Pesawat telepon merupakan sarana
komunikasi yang praktis penggunaan dan bentuknya berkembang sesuai kebutuhan.
Pesawat telepon ini merupakan perkembangan dan penyempurnaan dari pesawat
telfon Alexander graham bell, sebagai penemu pertama kali pada tahun 1875 yang
mendapat hak paten pada tahun 1876 dan 1877.
Koleksi yang
di pamerkan :
1.
Pesawat telepon dinding ( tahun 1882 ) alat untuk mendengar dan bicara masih
terpisah.
2.
Pesawat telepon meja (tahun 1897 – 1919) alat untuk mendengar dan bicara masih
terpisah.
3.
Pesawat telepon kapal. Digunakan pada kapal perang angkatan laut.
4.
Pesawat telepon lapangan. Dilengkapi dengan kotak sehingga mudah dibawa kemana
mana.
SEPEDA
TINGGI
Asal: Stedelijk Historisch Museum Surabaya
Diciptakan
oleh seorang kebangsaan Inggris bernama James Starley dan William Hillman dan
mendapat hak paten pada 1870. Sering juga disebut dengan nama Ariel karna
terbuat dari metal, roda bagian depan berukuran besar dan roda bagian belakang
berukuran kecil. Selain Ariel sepeda tinggi ini juga dikenal dengan sebutan BI
yang berarti tinggi. Untuk mengen darai sepeda ini diperlukan ketrampilan
khusus yaitu dengan jalan melompat dan memanjat.
SEPEDA KAYU
Asal: Surabaya
Merupakan
bentuk sepeda yang paling tua diciptakan oleh Michel Keslee seorang kebangsaan
jerman pada tahun 1766. Sepada ini dirakit dari kayu mulai dari roda hingga
kemudi, dilengkapi dengan tempat duduk (
sadel ). Dapat menempuh jarak 15 km perjam, sepeda ini hanya bisa dipakai pada jalan menurun dan mendatar.
SEPEDA MOTOR
DAIMLER
Sumbangan
dari: Museum Polisi Surabaya pada tahun 1934
Konstruksi
pertama dirancang oleh seorang jerman bernama Gottlieth Daimler ( 1834 – 1900 )
sehingga sering disebut juga sepeda motor Daimler. Setirnya seperti sepeda
motor biasa, pada pegangan sebelah kanan dilengkapi dengan alat untuk rem
depan, sedangkan alat lain dihubungkan dengan silinder dibawahnya yang
merupakan alat pengatur gas. Mesin digerakkan dengan tenaga uap yang dihasilkan
dengan memanaskan tabung selama 2 menit sampai mesinnya menyala. Kendaraan ini
dapat mencapai kecepatan 30 km perjam.
Baterai
Tangan
Mengapa kita
bias tersengat oleh listrik ketika memegang sebuah kawat yang di aliri oleh
arus listrik,walaupun kita hanya memegang bagian positif tapi mengapa kalau
kita memakaialas kaki yang terbuat dari bahan isolator kita tidak tersetrum hal
ini di sebabkan karena tubuh kita terdiri dari kira-kira 70% dan ion-ion
tubuhyang lainnya yang dapat menghantarkan arus listrik.
Selain dapat
mengahantarkan arus listrik tubuh kita juga memiliki hambatan terhadap arus
listrik yaitu kira-kira 2MΩ,hambatan tersebut berbeda untuk laki-laki dan
wanita, yang mempuanyai berat badan yang sama akan mempunyai hambatan yang
tidak sama, laki-laki cenderung mempunyai hambatan yang lebih besar dari pada
wanita.
Rangkaian
Listrik
Lampu yang
di hubungkan (di rangkai) dengan rangkaian seri dan parallel mempunyai daya
penerangan yang berbeda.
Engine Stein
Pada saat
anda dapat melihat proses pembakaran pada mesin mobil, komponen-komponen dan
cara kerja pada system pembakaran adalah sebagai berikut :
1.
Pengaliran bahan bakar
Pengaliran
bahan bakar yang di maksud dalam hal ini pengaliran bensin dari tanki bensin
sampai ke ruang pembakaran (silinder) di bedakan menjadi system pengaliran
sendiri dan system pengaliran tekanan.
2.
Komponen-komponen dengan cara kerjanya pada system bahan bakar
Tanki bahan
bakar
Tanki bahan bakar ialahtempat penampungan bahan bakar,pada umumnya tanki
bahan bakar di tempatkan jauh dari mesin,untuk menjaga keamanan terhadap
kebakaran. Untuk tanki bahan bakar yang letaknya lebih rendah dari mesin di
perlukan pompa penyalur bahan bakar, di dalamnya ada dinding pemisah
(separator) yang berguna sebagai penguat dan mencegah goncangan bensin saat
kendaraan berjalan dan berhenti mendadak,mendaki,menurun,sehingga penyaluran
bensin tak berhenti.
Saringan
bahan bakar
Kontruksi saringan bakar berfungsi untuk menahankotoran yang di kandung
oleh bensin sebelum masuk ke pompa,kotoran (air dan pasir) akan mengendap di
dasar mangkuk dan partikel kotoran lainnya akan tertahan oleh elemen.
Pipa-pipa
bahan bakar
Pipa bahan bakar berfungsi sebagai penghubung antara saringan dan pompa
biasannya di buat dari bahan vinyl atau karet.
Pompa bahan
bakar
Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bensin dari tangki menuju
karburator, dibedakan menjadi pompa bahan bakar mekanik dan listrik.
Saringan
udara
Udara di luar masih mengandung kotoran (debu),maka bila udara tersebut
masuk ke silinder, kotorannya akan melekat pada dinding silinder dan akan
mengotori minyak pelumas. Oleh karena itu silinder dan pistonnya akan cepat
aus, untuk menghindari hal tersebut kita pasangkan pembersih udara yang
terletak saluran pemasukan udara pada karburator, yang terdiri atas 2 jenis
yaitu filter paper type dan oil bast type.
Saluran
pemasukan (intakes monifold)
Saluran pemasukan ini di buat berbentuk saluran yang bercabang guna
memberikan gas (udara + bahan bakar) ke tiap-tiap silinder, lengkungan pada
saluran di bentuk tidak runcing dan ada kalanya garis tengah pada tiap cabang
di buattidak sama, dengan maksud agar jalannya gas dapat lancer dan agar
pengisian tiap silinder dapat sama.
Karburator
Fungsi dari karburator ialah untuk mencampur bensin dengan udara prinsip
kerjanya yaitu bensin dari pompa di tamping di ruang pelampungdan pelampung ini
berfungsi mengatur bensin yang ada di ruang pelampung agar tinggi permukaannya
tetap.
Dalam peristiwa pembakaran normal
api dari busi menyebar ke seluruh bagian dari ruang bakar dari mecepatan
konstan. Dalam hal ini gas baru yang belum terbakar mendesak gas yang telah
terbakar , sehingga tekanan dan suhunya naik hamper mencapai titik bakar,
apabila gas yang belum terbakar tadi terbakar dengan sendirinya,maka akan
timbul ledakan (denotasi) yang menghasilkan gelombang kejutan yang gejalannya
berupa suara ketukan dari gelombang kejutan tersebut mengetuk piston sehingga
piston akan terekspansikan sehingga akan merubah besarnya momen pada poros
engkol.
7.
Zona koleksi kesenian
Koleksi yang
di pamerkan di ruangan ini adalah berbagai koleksi kesenian dari jawa timur.
Dan lukisan perjuangan hasil karya shocib.
JARANAN
SENTHEREWE
Asal: Tulungagung
Mengambarkan
prajurit berkuda dalm perjalanan mencari dewi sekartaji (Fr.Cevita Panji),
dalam pergelarannya lebih menggambarkan keperkasaan serta kedigdayaan para
prajurit penunggang kuda tersebut. Jaranan sentherewe ini sangat dipengaruhi
kesenian ngremo, hal ini terlihat pada gerak tariannya yang menonjol pada
getaran satu kaki dimainkan oleh sekitar 12 orang secara berpasangan sesuai
dengan jalan ceritanya sebagai pelengkap juga ada tokoh dengan topeng imaginer
yang nantinya akan berperang melawan jaranan.
Pada akhir
pergelaran biasanya dilengkapi dengan adegan akrobatik dari para pemain
jaranan, seperti mengupas buah kelapa dengan gigi, makan kaca dan sebagainya.
TURANGGA
YAKSA
Asal: Trenggalek
Kesenian
tradisional ini berkembang di Trenggalek sudah sekitar sejak 1945, biaqsanya
dipergelarkan pada acara bersih desa atau pada hari proklamasi. Kesenian ini
menampilkan pertarungan antara barongan dan prajurit, yang pada akhirnya
dimenangkan oleh prajurit. Cerita ini merupakan fragmen dari cerita kelana
sewardana. Pada intinya merupakan simbolisme bahwa pada akhirnya kejahatan akan
dikalahkan oleh kebajikan/kebaikan.
Kesenian ini
dinamakan jaran butho , karena menggunakan jaran bermuka butho (raksasa).
Jaranan biasanya dimainkan oleh 6 orang yang masing-masing menggunakan jaranan
sultan (2 orang), jaranan prajurit (4 orang), celeng dan jepalok (barongan)
GAMELAN
Gamelan
adalah ensemble music yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang,
dan gong. Istilah gamelan merujuk bpada instrumennya / altnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan
dan dibunyikan bersama. Kata gamelan sendiri berasal dari bahasa jawa gamelan
yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat dipulau jawa, Madura, bail, dan Lombok di
Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensemble. Kemunculan gamelan
didahului dengan budaya hindu-budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa
pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli Indonesia. Instrumennya
dekembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman kerajaan
majapahit.
Gambaran
tentang alat music pertama ditemukan dicandi Borobudur jawa tengah. Abad ke 18
alat music samsal suling bamboo, alat music berdawai yang digesek dan dipetik
ditemukan dalam relief tersebut. Namun sedikitnya ditemukan elemen
musiklogamnya. Bagaimanapun relief tersebut dikatakn sebagai asal mula gamelan.
TOPENG
DUNGKREK
Asal: Madiun
Dungkrek merupakan kesenian topeng
yang berfungsi untuk upacara / kegiatan yang sifatnya sacral. Topeng ini
diperagakan dalam upacara ritual mengelilingi desa untuk mengusir lelembut /
roh jahat yang mendatangkan wabah penyakit. Kegiatan ini diiringi dengan
bunyi-bunyian (musik) dengan irama “dung…dung…krek”, sehingga dari irama inilah
kesenian ini ini dinamakan kesenian topeng dungkrek. Adapun tokoh tokoh yang
berperan dalam kesenian ini diantaranya:
1. Nyi Pencu
2. Kakek Tua
3. Putri
Cantik
4. Buthi
Abang
REOG
Asal: Ponorogo
Merupakan seni tradisional rakyat
ponorogo yang memiliki nilai historis dan legendaries. Gerak dalam tariannya
didominasi gerakan adu kekuatan yang memperlihatkan adanya jiwa kepahlawanana.
Dalam pergelarannya selalu diiringi dengan instrument music yang terdiri dari
gamelan, kendang, angklung dan seruling (sroenen). Pementasan reog biasanya
dilakukan sambil berkeliling dan berhenti pada tempat tertentu untuk atraksi
pemain dhadhagk merk. Selain dhadhag merk, pergelaran reog juga dilengkapi pemain
penthol, kelan sewandana dan jatilan.
GENCATAN
SENJATA
Karya:
M.Sochieb, tahun 1980
Dilukis
diatas kain kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan
adegan gencatan senjata 30 oktober 1945 didepan gedung HVA Surabaya.
INSIDEN
BENDERA
Di Hotel
Yamato Surabaya
Karya:
M.Sochieb, tahun 1980
Dilukis
diatas kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan
adegan penyobekan bendera Belanda (merah putih biru) menjadi bendera Indonesia
(merah putih) 19 september 1945.
NN Title
Bahan: Cat
minyak diatas kanvas
Ukuran: 60
cm x 50 cm
Gaya:
Abstrak
FANTASI IKAN
Bahan: Cat
minyak diatas kanvas
Ukuran: 80
cm x 80 cm
Gaya:
dekoratif
PERAYAAN
SEDEKAH BUMI
Bahan: Cat
minyak diatas kanvas
Ukuran: 40
cm x40 cm
Gaya:
Natural
PENARI
Bahan: Cat
minyak diatas kanvas
Ukuran: 80
cm x80 cm
Gaya: Ekspresif
MIMPI
Bahan: Cat
minyak diatas kanvas
Ukuran:
25cmx75 cm
Gaya:
Dekoratif
PAK TUA
Bahan: Cat
minyak diatas kanvas
Ukuran : 55
cm x 65 cm
Gaya:
Realisme
JEMBATAN
MERAH
Karya:
M.Soechieb, tahun 1978
Dilukis
diatas kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan
kondisi dan situasi jembatan merah pada tahun 1947
HANYA SATU
TUJUAN
Karya:
M.Soechieb, tahun 1987
Diilukis
diatas kanvas cat minyak
Menggambarkan
adegan pertempuran arek arek suroboyo melawan tentara NICA dibawah Viaduck.
LUKISAN
WR.SUPRATMAN
Karya:
Karyono
Dilukis
diatas kanvas dengan cat minyak pada tahun 1953
SANGKAKALA
YUDHA
Karya:
M.Soechieb, tahun 1987
Dilukis
diatas kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan
adegan ketika Bung Tomo dan Drs Mustopo membangkitkan semangat arek arek suroboyo
untuk memanggul senjata menuntut kemerdekaan.
MENGINTAI
DAN MENYERANG
Karya:
M.Soechieb, tahun 1980
Dilukis
diatas kain kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan
pertempuran arek arek suroboyo melawan sekutu yang dipimpin brigadier jendral
AWS Mallaby pada tahun 1945.
Seksi preparasi dan bimbingan
edukasi
a. Pemanduan
Selama
berada di sini kami mendapatkan pengalaman memandu secara langsung dan
mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, contohnya :
Kami memandu
dari sekolah SLB dari Surabaya.
Kami memandu
dari little sun school Surabaya.
Kami memandu
dari sekolah Yayasan pendidikan madrashah dari sidoarjo.
Kami memandu
dari wisatawan asing sastra Indonesia dari UNESA.
Kami memandu
dari sekolah Hang Tuah dari Surabaya.
Dan banyak
sekali pengalaman yang tidak bisa kami jelaskan satu persatu. Karena terlalu
bagi kami hal-hal yang sangat menyenangkan serta berdampak positif bagi kami
untuk menjadi pemandu yang baik.
Prakerin ini
bermanfaat bagi siswa SMK Negeri 1 Trowulan dan sebagaian manfaat yang kami
dapatkan:
Menghadapi
orang dengan karakter berbeda-beda.
Mengetahui
cara menjadi pemandu yang baik dan benar.
Menambah
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sejarah.
Mengenterprestasikan
dari aspek budaya melalui kesenian kecil dari manfaat prakerin, jika kita
memahami secara luas kita akan menemui manfaat-manfaat yang lebih banyak.
Saran – saran
Mempersiapkan
diri dengan sebaik – baiknya untuk melaksanakan praktek kerja industry di dunia
kerja secara nyata.
Meningkatkan
kemampuan dan kualitas sehingga dapat mengurangi kesenjangan antara praktikan
dan petugas yang bertugas.
Perlu
ditingkatkan kedisiplinan, kejujuran kerja, kerja sama dan kekompakan bagi
siswa selama prakerin.
Supaya usaha
perjalanan wisata (UPW) SMK NEGRI 1 TROWULAN, membekali para siswanya dengan
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, sehingga mampu bersaing dengan tenaga
kerja lainnya.
Menjalin
hubungan dengan industry terkait dan berusaha terus mendapat informasi yang up
to date seputar bidang yang telah ditekuni.
B.
Pengalaman di Bagian Tata Usaha
1. Pengalaman di
bagian loket
Disini
pengalaman – pengalaman di bidang keuangan juga kami dapat dan berikut adalah
pengalaman – pengalaman yang kami dapat di bagian :
1. Mengetahui
pemasukan tiket masuk di museum.
2. Mengetahui
perkembangan museum setiap tahun.
3. Mengetahui tata
cara untuk menjadi penjaga tiket.
4. Mengetahui
fungsi dan kegunaan uang dengan baik.
5. Memahami system
penjualan karcis di museum.
Dan beberapa pengalaman lain yang kami dapat
di loket yang tidak bisa kami tulis semuanya. Karena sangat bermanfaat bagi
masing – masing dari kami. Dan kami sangat mengucapkan banyak terima kasih atas
ilmu yang telah kami dapat selama di loket.
C.
Telephone
Disini
pengalaman yang kami dapatkan juga
sangat bermanfaat, khususnya dibagian telephone / reserveasi, dan pengalaman
yang kami dapatkan yaitu :
1. Menerima
telephone dari calon pengunjung yang menanyakan jam kunjungan.
2. Menerima fax.
3. Membuat absen
pegawai untuk jam kerja.
4. Menerima tamu
yang akan menanyakan kunjungan.
Dan inilah
pengalaman yang kami dapatkan di bagian tata usaha yang dapat melatih kami untuk terjun langsung dalam
dunia kerja yang sangat memberikan kita pengalaman. Dan diatas hanyalah
sebagian kecil dari ilmu yang kami dapat, jika didefinisikan secara luas lagi
maka akan banyak ilmu yang kami dapatkan, dan pernyataan diatas adalah bukti bahwa
prakerin memiliki banyak fungsi dan manfaat yang sangat luas. Tidak hanya
mempengaruhi nilai siswa akan tetapi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan para
siswa di bidang yang sedang di jalani saat ini.
D.
Pengalaman dibagian Koleksi dan Konservasi
Disini kami
belajar untuk merawat koleksi Museum serta me-reinfentasikan koleksi Museum.
Yang banyak ditemukan oleh nasyarakat sekitar di suatu daerah yang menjadikan
Museum tempat untuk merawatnya.
Dan kita
belajar bagaimana meneliti ataupun merawat kolesi di Museum, dengan buku
infentarisasi kita bisa meneliti suatu benda.
Buku
infetarisasi itu sendiri yaitu buku yang menjelaskan atau buku yang menyimpan
file suatu koleksi, yang berisi penjelasan koleksi. Buku ini juga menyimpan
cara merawat ataupun penemuannya, dan salah satu koleksi yang di simpan di
dalam buku tersebut yaitu :
DWARAPALA
1. Asal : Tulung
agung
2. Terbuat dari :
batu tufa merah
3. Tinggi : 109 cm
4. Lebar : 59 cm
DWARAPALA
merupakan patung atau raksasa penjaga pintu gerbang candi, yang biasanya
diletakkan di kanan kiri candi. Dwarapala digambarkan muka menyeramkan dengan
mata melotot, mulut lebar, hidung besar, rambut diikat kebelakang. Dwarapala
digambarkan duduk bersiku, dengan tangan diletakkan didepan dada, yang tangan kiri
membawa Gada, dan mengenakan valaya (gelang) yang terbuat dari ular.
Dan diatas
hanyalah sebagian kecil dari ilmu yang kami dapatkan, jika didefinisikan secara
luas, masih banyak pengalaman yang kami dapatkan selama prakerin di Museum ini.
Dan kami merasa senang bisa belajar ditempat ini, apabila dengan cara meneliti
benda dengan jelas, suatu benda tidak hanya dipandang atau di nikmati tetapi
juga di pelajari benda tersebut.
Fasilitas Penunjang
Sarana dan
prasarana yang disediakan juga menunjangi kenyamanan dan kepuasan para
pengunjung, maka dari itu point ini juga sangat penting untuk di perhatikan
keberadaannya.
Berikut
adalah fasilitas yang tersedia di Museum Mpu Tantular :
Gedung Tata
usaha
Gedung
Perpustakaan.
Gedung
Pameran tetap.
Gedung Tuna
Netra.
Galeri Von
Faber.
Laboratorium
Penelitian.
Storage.
Gedung ruang
kerja Seksi Koleksi (kurator).
Dan dilengkapi
dengan :
1. Computer.
2. AC.
3. Kamera CCTV.
4. Free Wifi.
5. parkir area.
6. Fasilitas out
bond.
7. Lapangan olah
raga.
8. Toilet.
9. Musholah
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Setelah pelaksanaan
praktek kerja industry (PRAKERIN), yang bertempat di Museum Negri “MPU
TANTULAR”, selama 4 bulan dimulai pada tanggal 12 November – 16 Maret 2012/
2013, kami dapat membedakan materi yang diberikan di sekolah dengan yang
diberikan di tempat prakrin, semua itu dapat meningkatkan ilmu pengetahuan kami
khususnya dibidang kepariwisataan.
Dalam
pelaksanaan praktek kerja industry (PRAKRIN), kami di didik untuk belajar
mandiri, jujur, disiplin, serta menjadi seorang yang prfesional dan bertanggung
jawab, terutama dalam hal pelayanan terhadap pengunjung, yang tentu sangat
berkaitan dengan pariwisata.
Jam Berkunjung dan Biaya Masuk
1.
Jam berkunjung / kunjungan
Senin : Pameran tutup, kantor buka (TU)
Selasa s.d
Kamis : 07.00 - 15.00 WIB
Jum’at : 07.00 - 14.00 WIB
Sabtu : 07.00 - 12.30 WIB
Minggu : 07.00 -13.30 WIB
2.
Biaya Masuk
Dewasa
perorangan : Rp 2.000
Anak – anak
perorangan : Rp 1.500
Dewasa
rombongan : Rp 1.500
Anak – anak
rombongan : Rp 1.000
Komentar
Posting Komentar